Friday 30 January 2015

Cara Praktis Menghafal Al Quran


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu,
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dari segala pembenaran yang akan kita cari. Dalam hal ini banyak sekali dari kalangan sendiri bahkan admin berkeinginan menghafal alquran, menambah hafalan hingga mampu menjaga hafalan tersebut, mampu memberikan kita keteguhan iman dari kalamullah yang yang suci tersebut.
Jauh dari ketidak sempurnaan admin mengamalkan apa-apa yang diperintahkan Allah untuk membumikan al Quran, admin akan mencoba sharing tentang metode cara praktis menghafal al Quran yang admin copypaste dari orang yang berpengalaman dalam menghafal alQuran. Admin mencoba mengetengahkan ringkasan buku yang pernah disusun oleh
Dr. Abdul Muhsin Al Qasim ( Imam dan Khatib masjid Nabawi) Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1428 – 2007

Berikut terjemahannya:
 
CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:
Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:
1- Bacalah ayat pertama 20 kali:
2- Bacalah ayat kedua 20 kali:
3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:
4- Bacalah ayat keempat 20 kali:
5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.
6- Bacalah ayat kelima 20 kali:
7- Bacalah ayat keenam 20 kali:
8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:
9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:
10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.

BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.

BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal
20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.
Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?
Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al- Quran setiap dua minggu sekali.
Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.

APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.
Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).

Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
-Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat
"an-nisa",
-Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at- taubah",
-Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",
-Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",
-Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat
"yaasin",
-Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",
-Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".
Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( قﻮﺸ ﺑ ﻲ ﻤﻓ ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:
-huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,
-huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,
-huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,
-huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,
-huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,
-huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,
-huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).

KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:
1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.
3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.
5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.

Thursday 29 January 2015

Perjalanan Rohani Reza ex-Noah

Reza ex-Noah bersama Jemaah Dakwah
Popularitas, ingin dihargai, dikagumi  merupakan hasrat bagi setiap manusia yang merasa mengenal kebebasan. Tetapi lain dengan Islam, kebebasan tersebut disandarkan kepada hal-hal yang tidak jauh menyimpang dengan apa yang telah menjadi jalan Allah yang harus ditempuh hambanya. Beruntunglah manusia yang tahu tentang ajal yang semakin dekat, dia akan bersegera mempersiapkan segala sesuatu yang perlu untuk menghadapNya. Namun bagaimana dengan manusia yang mati mendadak atau jauh dari sangkaan umur yang dirasa panjang. Allahu a'lam
Sahabat NOAH, begitu sapaan yang biasa di lekatkan kepada band yang digaung oleh Nazril Irham (Ariel), Lukman, Uki dan David dan Reza; di penghujung 2014 dikejutkan dengan berita hengkangnya sang Drummer Reza. Sontak Sahabat Noah merasa kaget akan pemberitaan tersebut dan medsos atau TV pun ramai menghiasi pemberitaan tanah air dengan kabar hengkangnya Reza. Dan banyak yang jadi pertanyaan tentang apa yang menjadi alasan mendasar hingga Reza bulat cabut dari Noah.
Usut punya usut, ternyata Reza memutuskan untuk fokus mendalami agama dengan berdakwah bersama Jemaah Tabligh.
“Ke depan, hidup saya lebih (fokus) ke agama. Setelah Januari saya fokus ke saya dulu. Setelah itu Allah yang tentuin, semua jiwa dan dunia bergantung sama Allah,” tutur Reza dalam wawancara Selebrita, Jum’at (19/12/2014).
Inilah update foto terbaru dari Reza bersama anggota jemaah warga negara asing yang admin posting dari salah satu teman dakwah Reza dari akun Derri Sulaiman "Medina"

Update FB Deri Sulaiman 27/01/2015


 Subhanallah, mencari jatidiri untuk meng-hambakan diri hanya kepada Allah di puncak popularitas itu hal yang berat. Padahal di saat yang sama media menggemborkan ajang pencarian bakat dari mulai dance, olah vokal, grup band atau lawak dan ajang lainnya yang meninabobokan realita hidup yang sebenarnya. Kita ini makhluk tuhan yang diamanahi hidup hanya 60-70 tahun (:kalau nyampe) belum lagi terpotong oleh masa tidur, pingsan atau terbaring di rumah sakit, entah berapa masa jika dikalkulasikan dari 60-70 tahun itu.
Subhanallah, betapa beruntungnya kita tidak terlahir dari rahim seorang ibu yang menyembah patung, Nashara atau Yahudi. Tetapi ibu kita adalah seorang muslimah yang hanya menyembah satu tuhan yaitu Allah SWT.
Subhanallah, betapa beruntungnya kita tidak terlahir dari rahim seorang ibu dar golongan syi'ah atau ahamadiyah dan atau aliran sesat lainnya yang menyimpang. akan tetapi kita terlahir dari seorang muslimah ahlussunnah waljama'ah yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam menetapkan hukum Allah. Menjadikan sahabat sahabat beliau SAW juga sebagai panutan yang mengikuti sunnah beliau SAW, kepada tabi'in, tabi'ut tabi'in hingga kepada kita sebagai umat beliau SAW.
Sukses Reza, semoga umat mendapat manfaat.

‪#‎Support_REZA‬ dan ‪#‎AkhirZaman‬

Tuesday 27 January 2015

Dambaan Keluarga Sakinah Menuju Rumahku Syurgaku



 (Intisari khutbah Jum’at, 3 Maret 2006 M / 3 Shaffar 1427 H)

Oleh : Drs.H. Zulkifli Rahman, SH.MH

 Setiap orang yang berumah tangga siapapun orangnya pasti menginginkan rumah tangganya menjadi keluar­ga yang sakinah,mawaddah dan rahmah. Inilah inti do’a yang diaminkan segenap undangan ketika juru do’a me­mimpin do’anya pada setiap walimatul ‘ursy (saat pesta perkawinan). Keluarga sakinah me­rupakan langkah awal untuk menyongsong kehidupan abadi, yaitu kehidupan surgawi di akhirat yang sakinah, hanya disedia­kan untuk orang-orang yang berjiwa sakinah dan hidup dengan sakinah. Allah SWT menggambarkan dalam Al-Qur’an :يَآأَيَّتُهَاالنَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ.اِرْجِعِي إِلَىرَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً.فَادْخُلِي ِفىعِبَادِي.وَادْخُلِي جَنَّتِي , 

artinya :“Wahai jiwa yang tenteram. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi. Lalu masuklah ke dalam kelompok hamba-hambaku yang shaleh dan masuklah ke dalam surga Ku” (QS. 89 Al-Fajr : 27-30).

Keluarga sakinah merupakan langkah awal membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang sakinah.  Rumah tangga merupakan unit terkecil dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kondisi rumah tangga. Karena itu rumah tangga yang rusak akan menyebabkan bangsa dan negara rusak/kacau dan terpuruk. Sebaliknya rumah tangga sakinah akan membawa kehidupan berbangsa dan bernegara yang sakinah.
Allah mengisyaratkan dalam surat 90 Al-Balad: 1-3 artinya: “Tidak begitu, Perhatikanlah negeri ini, sedang engkau sendiri bertempat tinggal di negeri ini, dan juga Bapak beserta Anak”.Keluarga sakinah bertujuan mendapatkan keturunan/generasi yang ideal; beriman, bertaqwa, cerdas, ber­akhlak karimah dan قُرَّةُ اَعْيُنْsebagaimana do’a yang diajarkan Allah :رَبَّنَاهَبْ لَنَامِنْ أَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا , artinya : “Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami dari pasangan-pasangan kami dan anak cucu kami sebagai penyejuk mata dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. 25Al-Furqon : 74).
Generasi seperti tersebut dalam ayat do’a di atas bertumbuh kembang dari keluarga sakinah. Generasi seperti itulah yang kini sedang kita dambakan dalam rangka mengantisipasi KRISIS DEMORALISASI yang sedang melanda masyarakat kita, terutama di kalangan generasi muda kita. Banyak berita-berita setiap hari tentang adanya masalah-masalah yang actual, yang memang disebabkan dari akibat pengaruh-pengaruh adanya PORNOGRAFI dan PORNOAKSI, bahkan konon akan terbit di Indonesia majalah PLAYBOY, kemudian adanya korban-korban NARKOBA dan lain sebagainya.
Memang ada tangan-tangan jahil yang bermaksud jahat untuk meruntuhkan bangunan Islam, dimulai dengan meng­hancurkan generasi muda/generasi pewaris. Bagaimana usaha-usaha kita, apa dibiarkan saja RUSAK dan HANCUR, generasi ini sementara menanti dan menanti RUU Anti Pornografi / Pornoaksi saja belum juga disyahkan. Menurut Harian Republika kemarin  tanggal. 2/3-06 hal. 5 bahwa RUU APP tersebut mengalami deadlock dan diduga ada kepentingan KAPITALIS GLOBAL yang mencoba menggagalkan penyusunan RUU-APP lewat perpanjangan tangannya di Indonesia.
Sebagai muslim tentu kita telusuri ajaran Islam yaitu back to basic. Karena itu untuk menciptakan keluarga sakinah itu, perlu beberapa hal sejak awal-awalnya demi menuju بَيْتِىجَنَّتِى , kata Nabi “Rumahku Surgaku” yaitu antara lain :
I)          Harus ada kesamaan aqidah suami – isteri. Oleh karena itu faktor niat untuk menikah dan memilih pasangan harus didahulukan : niat ibadah dan karena agama, sebab yang seagama, Insya Allah akan selamat, (lihat QS.2:221).
II)         Seluruh anggota keluarga harus berakhlakul karimah, terutama dalam hal berkata-kata yang benar. Karena besar sekali dampaknya dalam kehidupan berrumah tangga. Allah berfirman, artinya : “Dan berkata-katalah dengan baik / tepat. Niscaya Allah akan memperbaiki perilakumu yang sangat bermanfaat bagi kamu dan Allah mengampuni dosa-dosa kamu…” (QS. 33 Al-Ahzab : 70 – 71)
III)       Harus ada kemauan memahami dan mengamalkan syari’at Islam, terutama tentang batasan HALAL dan HARAM. Dengan demikian seluruh aktivitas yang dilakukan oleh anggota keluarga, baik di dalam maupun di luar rumah, ketika bekerja maupun sedang istirahat, ketika beribadah maupun sedang bermain-main, tidak ada yang menyimpang dari riil syari’ah. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAWاِذَااَرَادَاللهُ اَهْلَ بَيْتٍ خَيْرًافَقَّهَهُمْ ِفىالدِّيْنِ , artinya : “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada Pembina Rumah Tangga, maka Allah akan memberikan pemahaman tentang agama kepada mereka” (HR. Bukhari).
IV)      Harus ada saling pengertian. Setiap Manusia tidak luput dari kekurangan. Demi keharmonisan Rumah Tangga, kekurangan itu harus dieliminasi dan diantisipasi sejak dini dengan menumbuhkan saling pengertian, terutama antara suami isteri. Hal ini diisyaratkan Allah dalam Surat Al-Baqarah : 228, artinya : “Perempuan (isteri) mempunyai hak seimbang dengan kewajiban-kewajiban atas mereka dengan cara-cara yang baik”.
V)       Harus ada kepemimpinan dan ketaatan kepada pimpinan. Dalam hal ini kepemimpinan dibebankan kepada laki-laki (suami), sedangkan isteri harus patuh. Namun semuanya harus dalam batas-batas ‘alal birri wat taqwâ. Allah SWT berfirman dalam Surat ke-4, An-Nisa ayat 34, artinya : “Laki-laki (suami) adalah pengurus atas perempuan (isteri), lantaran Allah telah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain, dan lantaran suami harus menafkahkan isteri dari harta-harta mereka. Maka isteri-isteri yang sholihah adalah isteri-isteri yang patuh dan menjaga diri ketika suami tidak berada di rumah dengan aturan yang telah ditetapkan Allah”.Demikianlah khutbah singkat ini, semoga Allah menjadikan kita mampu membangun Rumah Tangga kita sakinah untuk menuju “rumahku surgaku”. Amin.