Tuesday 21 August 2012

Apa kabar Dudi?

Pencemaran Air
Tak terbayang dalam pikirku jika akhirnya sampai saat ini sungai di kampungku masih dicemari air limbah pabrik yang dibuang dari PT. KAHATEX, sebuah pabrik tekstil terbesar di bumi Indonesia ini. Saya tidak mengatakan tercemari, karena ini bukanlah suatu kejadian alamiah yang harus diterima oleh warga kami di Kampung Ciherang Desa Jelegong Rancaekek Kabupaten Bandung Timur. Ingin aku sapa sohib karibku yang baik, setia kawan dan cerdas, Dudi Iskandar namanya. Dia tinggal terpisah oleh seberang jalan yang menghubungkan daerah tembusan dari jalan Talun hingga Majalaya. Sohibku yang satu ini berjanggut dengan wajah kalem tapi terkadang dia bisa memposisikan diri jika dalam kondisi serius atau ketika dia sedang aktivitas dakwah di kampung kami. Terkadang berdakwah dari ke ke kampung bahkan keluar kota, bahkan keluar pulau. Aku masih ingat kalau dulu dia sangat mengagumi Gabriel Batistuta, seorang penyerang tim nasional Argentina yang membela Fiorentina di Seri A. Tapi terkadang aku melihat dia memakai kostum SS. Lazio. Aku masih ingat, kostum Lazio nya warna ungu dengan logo sponsor Cirio, bukan biru langit yang menjadi kostum ciri khas laziale. Dudi merupakan teman dekatku yang memberikan suatu kesan yang akan selalu dikenang hingga nanti.Semoga Allah mempertemukan kami di surga-Nya. Dari mulai menasihati, memberi motivasi bahkan menegurku jika aku berbuat kesalahan. Pernah sesekali aku telat bangun untuk melaksanakan shalat shubuh, dan aku tidak melakukan shalat, karena aku merasa waktu shubuhnya telah habis. Dan ia menegurku karena perbuatanku itu salah. Pada awalnya aku merasa sakit hati hati karena seolah-olah telah merasa di-gurui oleh dia. Tapi setelah aku fikir-fikir, ternyata aku sadar, inilah makna dari persahabatan. Adapun hal-hal yang menurutku jenaka ketika dia mendambakan seorang wanita yang dia sukai di tempat kerjanya, dan dia kebingungan bagaimana caranya agar wanita itu bisa tahu apa yang dia rasakan mengenai perasaan kepada wanita tersebut."Pik, malam ini aku akan pergi kerja. Aku ingin mengungkapkan perasaan kepada seorang wanita baik-baik di tempat kerjaku. Aku mau minta tolong kamu untuk membuatkan surat untuk wanita yang aku taksir" Pintanya.
"Aduh, gimana aku tidak tahu perihal wanita yang kau taksir itu, Bagaimana aku menulis kata-katanya?" Kataku.
"Ah, kata-katanya terserah kamu saja, yang penting nyambung dan dia tahu tentang perasaanku. Aku tidak perduli dia mau menerima cintaku atau menolak".
Akhirnya dengan perasaan berat aku menulis surat itu.
Selang beberapa hari, Dudi menghubungiku dan mengatakan bahwa surat yang aku tulis itu mampu meluluhkan perasaan wanita yang Dudi taksir tersebut.
"Hatur nuhun Fik, dia sudah menerimaku apa adanya" Tuturnya.
"Alhamdulillah, semoga hubungan kalian berlanjut ke yang lebih serius bahkan pernikahan." Doaku.
"Eh, Fik tadi dia nanya tentang masalah surat itu. Dia nanya apa sih arti dari kata 'dogma' tuh?" Dudi penasaran.
" Aku juga gak tahu, sambung-sambungin aja, karena itu hanya kata-kata yang sekilas yang aku dengar dari lagu-lagu dan puisi" Jawabku.
Alhamdulillah dengan ijin Allah Dudi sudah menikah dan kini telah dikaruniai anak. Semoga Allah senantiasa memberkahi kalian.
Huh...aku melihat diriku sendiri yang masih sendiri di perantauan. Bekerja dan bekerja, setiap hari ada saja hal yang membuat hati capek. Tapi aku yakin Allah akan senantiasa memberikanku kekuatan.

No comments:

Post a Comment