Produk Unggulan Kami
Monday, 7 October 2024
Film Dokumenter Aljazeera : Kejahatan Perang Isr4el
Thursday, 5 September 2024
Materi BPI : Ukhuwah Islamiyah (Resume)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah Swt. supaya kamu mendapat rahmat."
Secara makna, ukhuwah islamiah dimaknai terikatnya hati dan ruh dengan ikatan aqidah. Kekuatan umat Islam tergantung kekuatan ukhuwah atau persatuan umat. Tingkatan ukhuwah paling tinggi adalah itsar dan paling rendah adalah lapang dada. Tingkatan tersebut dirangkum dalam sebuah tangga ukuwah islamiah. Di antara tangga ukhuwah islamiyah, yaitu sebagai berikut.
1. Saling
Mengenal (Ta'aruf)
Selain mengenal
secara fisiknya, juga perlu mengenal nama, alamat, emosi, tingkah laku, lahir,
asal, pendidikan, pekerjaan, serta latar belakang.
2. Saling
Memahami (Tafahum)
Saling memahami
karakter, kesukaan, kejiwaan, selera, pemikiran, kebiasaan, kelebihan, dan
kelemahan merupakan cara agar lebih memahami saudara kita.
3. Saling
Membantu (Ta'awun)
Membantu adalah
rela memberikan yang dibutuhkan saudara tanpa menuntut apapun darinya, itulah
ukhuwah yang sebenarnya.
4. Saling
Menanggung (Tafakul)
Ingatlah bahwa
Allah Swt. akan melapangkan urusan seorang mukmin, jika ia meringankan beban
saudaranya. Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa
yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah Swt.
melapangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan
urusan orang yang kesulitan, maka Allah Swt. memudahkan baginya di dunia dan
akhirat.
(H.R. Muslim)
Manfaat ukuwah
islamiah, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengeratkan
şillaturrahmi.
2. Menciptakan
kerukunan, persatuan dan kesatuan berbangsa, sehingga hidup menjadi tenteram.
3. Menumbuhkan
sikap peduli sesama dan tolong menolong sehingga hidup menjadi tenang dan
bahagia
4. Mendatangkan
kebaikan dan keberkahan dari Allah Swt..
5. Menjadi
mukmin yang mendapat naungan dari Allah Swt. di akhirat kelak.
6. Menjauhkan permusuhan dan iri dengki.
Begitu indahnya
ukhuwah dalam dekapan Islam. Saling menguatkan ketika yang lain lemah, saling menasihati
ketika yang lain khilaf, saling menjaga agar selalu dalam kebaikan, dan saling
berbagi. Kita belajar untuk saling berlemah lembut, mencintai, mengasihi,
menghormati, mengokohkan, memaafkan, dan saling mempercayai. Ukhuwah yang
sesuai tarbiyah, yaitu ketika ruh-ruh saling akrab oleh iman mereka bagaikan
cahaya di atas cahaya.
Persaudaraan
adalah mukjizat, wadah yang saling berikatan. Oleh karena itu, Allah Swt. persatukan
hati-hati yang berserakan. Allah Swt. berfirman dalam surah az- Zukhrüf ayat 67
berikut.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Artinya:
"Teman-teman
akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali
orang-orang yang bertakwa."
Sumber: Nur Attika Lutfianah (Bina Pribadi Islami)
JSIT Publishing Indonesia
Editor: admin
Wednesday, 7 August 2024
Hadis 1 (Hadits Arba'in) tentang Ikhlas
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Penjelasan
Hadits ini menjelaskan bahwa setiap amalan benar-benar tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang ia niatkan. Balasannya sangat mulia ketika seseorang berniat ikhlas karena Allah, berbeda dengan seseorang yang berniat beramal hanya karena mengejar dunia seperti karena mengejar wanita. Dalam hadits disebutkan contoh amalannya yaitu hijrah, ada yang berhijrah karena Allah dan ada yang berhijrah karena mengejar dunia.
Niat secara bahasa berarti al-qashd (keinginan). Sedangkan niat secara istilah syar’i, yang dimaksud adalah berazam (bertedak) mengerjakan suatu ibadah ikhlas karena Allah, letak niat dalam batin (hati).
Kalimat “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi, yaitu amalan. Sedangkan kalimat “Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi lahu, yaitu kepada siapakah amalan tersebut ditujukan, ikhlas lillah ataukah ditujukan kepada selainnya.
Faedah Hadits
1- Dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam (1:61) Hadits ini dikatakan oleh Imam Ahmad sebagai salah satu hadits pokok dalam agama kita (disebut ushul al-islam). Imam Ibnu Daqiq Al-‘Ied dalam syarhnya (hlm. 27) menyatakan bahwa Imam Syafi’i mengatakan kalau hadits ini bisa masuk dalam 70 bab fikih. Ulama lainnya menyatakan bahwa hadits ini sebagai tsulutsul Islam (sepertiganya Islam).
2- Tidak mungkin suatu amalan itu ada kecuali sudah didahului niat. Adapun jika ada amalan yang tanpa niat, maka tidak disebut amalan seperti amalan dari orang yang tertidur dan gila. Sedangkan orang yang berakal tidaklah demikian, setiap beramal pasti sudah memiliki niat. Para ulama mengatakan, “Seandainya Allah membebani suatu amalan tanpa niat, maka itu sama halnya membebani sesuatu yang tidak dimampui.”
3- “Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”, maksud hadits ini adalah setiap orang akan memperoleh pahala yang ia niatkan.
Coba perhatikan dua hadits berikut ini.
Dari Abu Yazid Ma’an bin Yazid bin Al Akhnas radhiyallahu ‘anhum, -ia, ayah dan kakeknya termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, di mana Ma’an berkata bahwa ayahnya yaitu Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar untuk niatan sedekah. Ayahnya meletakkan uang tersebut di sisi seseorang yang ada di masjid (maksudnya: ayahnya mewakilkan sedekah tadi para orang yang ada di masjid, -pen). Lantas Ma’an pun mengambil uang tadi, lalu ia menemui ayahnya dengan membawa uang dinar tersebut. Kemudian ayah Ma’an (Yazid) berkata, “Sedekah itu sebenarnya bukan kutujukan padamu.” Ma’an pun mengadukan masalah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ
“Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati.” (HR. Bukhari, no. 1422).
Hadits di atas menunjukkan bahwa Setiap orang akan diganjar sesuai yang ia niatkan walaupun realita yang terjadi ternyata menyelisihi yang ia maksudkan. Termasuk dalam sedekah, meskipun yang menerima sedekah adalah bukan orang yang berhak.
Hadits kedua, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ ، فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ » . قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ، وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ . قَالَ « يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ »
“Akan ada satu kelompok pasukan yang hendak menyerang Ka’bah, kemudian setelah mereka berada di suatu tanah lapang, mereka semuanya dibenamkan ke dalam perut bumi dari orang yang pertama hingga orang yang terakhir.” ‘Aisyah berkata, saya pun bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, sedangkan di tengah-tengah mereka terdapat para pedagang serta orang-orang yang bukan termasuk golongan mereka (yakni tidak berniat ikut menyerang Ka’bah)?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka semuanya akan dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka.” (HR. Bukhari, no. 2118 dan Muslim, no. 2884, dengan lafal dari Bukhari).
4- Niat itu berarti bermaksud dan berkehendak. Letak niat adalah di dalam hati. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
وَالنِّيَّةُ مَحَلُّهَا الْقَلْبُ بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاءِ ؛ فَإِنْ نَوَى بِقَلْبِهِ وَلَمْ يَتَكَلَّمْ بِلِسَانِهِ أَجْزَأَتْهُ النِّيَّةُ بِاتِّفَاقِهِمْ
“Niat itu letaknya di hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika seseorang berniat di hatinya tanpa ia lafazhkan dengan lisannya, maka niatnya sudah dianggap sah berdasarkan kesepakatan para ulama.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 18:262)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, “Siapa saja yang menginginkan melakukan sesuatu, maka secara pasti ia telah berniat. Semisal di hadapannya disodorkan makanan, lalu ia punya keinginan untuk menyantapnya, maka ketika itu pasti ia telah berniat. Demikian ketika ia ingin berkendaraan atau melakukan perbuatan lainnya. Bahkan jika seseorang dibebani suatu amalan lantas dikatakan tidak berniat, maka sungguh ini adalah pembebanan yang mustahil dilakukan. Karena setiap orang yang hendak melakukan suatu amalan yang disyariatkan atau tidak disyariatkan pasti ilmunya telah mendahuluinya dalam hatinya, inilah yang namanya niat.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 18:262)
5- Niat ada dua macam: (1) niat pada siapakah ditujukan amalan tersebut (al-ma’mul lahu), (2) niat amalan.
Niat jenis pertama adalah niat yang ditujukan untuk mengharap wajah Allah dan kehidupan akhirat. Inilah yang dimaksud dengan niat yang ikhlas.
Sedangkan niat amalan itu ada dua fungsi:
Fungsi pertama adalah untuk membedakan manakah adat (kebiasaan), manakah ibadah. Misalnya adalah puasa. Puasa berarti meninggalkan makan, minum dan pembatal lainnya. Namun terkadang seseorang meninggalkan makan dan minum karena kebiasaan, tanpa ada niat mendekatkan diri pada Allah. Terkadang pula maksudnya adalah ibadah. Oleh karena itu, kedua hal ini perlu dibedakan dengan niat.
Fungsi kedua adalah untuk membedakan satu ibadah dan ibadah lainnya. Ada ibadah yang hukumnya fardhu ‘ain, ada yang fardhu kifayah, ada yang termasuk rawatib, ada yang niatnya witir, ada yang niatnya sekedar shalat sunnah saja (shalat sunnah mutlak). Semuanya ini dibedakan dengan niat.
6- Hijrah itu berarti meninggalkan. Secara istilah, hijrah adalah berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam. Hijrah itu hukumnya wajib bagi muslim ketika ia tidak mampu menampakkan lagi syiar agamanya di negeri kafir. Hijrah juga bisa berarti berpindah dari maksiat kepada ketaatan.
7- Dalam beramal butuh niat ikhlas. Karena dalam hadits disebutkan amalan hijrah yang ikhlas dan amalan hijrah yang tujuannya untuk mengejar dunia. Hijrah pertama terpuji, hijrah kedua tercela.
Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa ada seseorang yang ingin melamar seorang wanita. Wanita itu bernama Ummu Qais. Wanita itu enggan untuk menikah dengan pria tersebut, sampai laki-laki itu berhijrah dan akhirnya menikahi Ummu Qais. Maka orang-orang pun menyebutnya Muhajir Ummu Qais. Lantas Ibnu Mas’ud mengatakan, “Siapa yang berhijrah karena sesuatu, fahuwa lahu (maka ia akan mendapatkannya, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:74-75. Perawinya tsiqah sebagaimana disebutkan dalam Tharh At-Tatsrib, 2:25. Namun Ibnu Rajab tidak menyetujui kalau cerita Ummu Qais jadi landasan asal cerita dari hadits innamal a’malu bin niyyat yang dibahas). Namun tentu hijrah bukan karena lillah, cari ridha-Nya, maka tidak dibalas oleh Allah.
Amalan lainnya sama dengan hijrah, benar dan rusaknya amal tersebut tergantung pada niat. Demikian kata Ibnu Rajab dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:75.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ
“Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, Allah akan memasukkannya dalam neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 2654 dan Ibnu Majah, no. 253. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, di mana ia berkata,
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ». قَالَ قُلْنَا بَلَى. فَقَالَ « الشِّرْكُ الْخَفِىُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّى فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar menemui kami dan kami sedang mengingatkan akan (bahaya) Al-Masih Ad Dajjal. Lantas beliau bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih samar bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal?” “Iya”, para sahabat berujar demikian kata Abu Sa’id l- Khudri. Beliau pun bersabda, “Syirik khafi (syirik yang samar) di mana seseorang shalat lalu ia perbagus shalatnya agar dilihat orang lain.” (HR. Ibnu Majah, no. 4204. Al-Hafiz Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Monday, 5 August 2024
Selamat Tinggal Ayah
A little girl bids farewell to her father who was killed by an Israeli bombardment in Gaza.
Sunday, 4 August 2024
Komputer Dari MAsa ke Masa
Komputer dari masa ke masa biasanya merujuk pada perkembangan dan evolusi teknologi komputer dari awal kemunculannya hingga saat ini.
Berikut adalah gambaran singkat mengenai bagaimana komputer telah berkembang seiring waktu:
1. Era Mesin Hitung Awal (Abad ke-17 hingga 19)
- Abacus: Salah satu alat hitung awal yang digunakan untuk operasi matematika dasar.
- Mesin Analitik: Dikembangkan oleh Charles Babbage pada abad ke-19, dianggap sebagai salah satu cikal bakal komputer modern meski tidak pernah sepenuhnya selesai dibangun.
2. **Era Komputer Generasi Pertama (1940-an hingga 1950-an)**
- **ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer)**: Salah satu komputer digital elektronik pertama yang digunakan untuk kalkulasi artileri selama Perang Dunia II.
- **UNIVAC I**: Komputer komersial pertama yang digunakan untuk berbagai aplikasi bisnis.
3. **Era Komputer Generasi Kedua (1950-an hingga 1960-an)**
- **Transistor**: Menggantikan tabung vakum, membuat komputer lebih kecil, lebih cepat, dan lebih andal.
- **IBM 7094 dan IBM 1401**: Komputer generasi kedua yang banyak digunakan di laboratorium penelitian dan bisnis.
4. **Era Komputer Generasi Ketiga (1960-an hingga 1970-an)**
- **Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit)**: Menggunakan chip untuk mengintegrasikan beberapa transistor dalam satu unit, memungkinkan komputer lebih kecil dan lebih efisien.
- **IBM System/360**: Salah satu sistem utama yang memungkinkan berbagai ukuran dan jenis komputer untuk beroperasi di lingkungan yang sama.
5. **Era Komputer Generasi Keempat (1970-an hingga 1990-an)**
- **Mikroprosesor**: Memungkinkan pembuatan komputer pribadi (PC) dengan harga yang terjangkau.
- **Personal Computer (PC)**: Munculnya komputer seperti Apple II dan IBM PC yang membawa komputer ke rumah-rumah dan kantor-kantor.
6. **Era Komputer Generasi Kelima (1990-an hingga Sekarang)**
- **Komputer Berbasis Jaringan dan Internet**: Komputer semakin terhubung melalui internet, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data global.
- **Komputasi Awan (Cloud Computing)**: Penyimpanan dan pemrosesan data dilakukan secara daring, memudahkan akses dan kolaborasi.
- **Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)**: Pengembangan algoritma dan perangkat keras yang mendukung AI, seperti pembelajaran mesin (machine learning) dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing).
Perkembangan ini menunjukkan bagaimana teknologi komputer telah berevolusi dari mesin hitung sederhana hingga sistem canggih yang mendukung berbagai aplikasi modern.
Saturday, 15 June 2024
KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBALI DAN TUKANG ROTI
Ini adalah kisah yang menggetarkan. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah
yang menceritakannya di akhir hayatnya.
Dikutip dari manakib Imam Ahmad, suatu ketika, murid Imam Syafi'i itu (
Imam Ahmad Bin Hambali ) tiba-tiba sangat ingin mendatangi sebuah tempat di
Irak. Awalnya, dia tidak tahu mengapa dia ingin sekali mengunjungi tempat itu.
Padahal, tidak ada janji dengan orang dan tidak pula ada hajat.
Namun, Imam Ahmad akhirnya mengikuti kata hatinya. Dia pergi sendirian
menuju ke kota Bashrah.
Tiba di sana waktu isya. Imam Ahmad ikut salat berjemaah di masjid.
Hatinya tenang.
Rencananya, Imam Ahmad berencana beristirahat di masjid itu sebelum
melanjutkan perjalanan.
Setelah jemaah bubar, tiba-tiba marbot masjid datang sambil bertanya,
"Kenapa syekh? Mau ngapain di sini?"
Panggilan "syekh" dalam kisah ini panggilan sebagai orang tua.
Saat itu, Imam Ahmad kelihatan sudah sangat tua.
Marbot tidak tahu bahwa orang tua tersebut adalah Imam Ahmad. Imam Ahmad
pun tidak memperkenalkan dirinya.
Di Irak, semua orang kenal siapa imam Ahmad, seorang ulama besar dan
ahli hadis. Beliau menghafal sejuta hadis. Dikenal saleh dan zuhud.
Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya. Orang-orang
hanya mengenal namanya.
"Saya ingin istirahat, saya musafir," jawab Imam Ahmad.
"Tidak boleh. Tidak boleh tidur di masjid," kata marbot itu.
Imam Ahmad bercerita bahwa dirinya diusir paksa. Tubuhnya
didorong-dorong dan disuruh keluar dari masjid. Setelah itu, pintu masjid
dikunci.
Imam Ahmad berharap bisa tidur di teras masjid. Namun, marbot itu
kembali datang. Marah-marah.
"Mau ngapain lagi syekh?" tanya marbot lagi.
"Mau tidur. Saya musafir," jawab Imam Ahmad lagi.
"Di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak
boleh," kata marbot itu.
Kali ini, Imam Ahmad diusir lebih keras. Didorong-dorong sampai jalanan.
Di samping masjid itu ada rumah kecil milik tukang roti. Tukang roti itu
melihat ada orang tua diusir dari masjid dengan kasar.
"Mari syekh. Anda boleh nginap di tempat saya. Saya punya tempat,
meskipun kecil," katanya yang diikuti isyarat tangan.
Tukang roti itu pun tidak tahu bahwa orang tua itu adalah Imam Ahmad.
Di dalam rumah, Imam Ahmad duduk di belakang penjual roti yang sedang
bekerja. Imam Ahmad hanya memperkenalkan diri sebagai musafir.
Sambil berbincang-bincang, Imam Ahmad memperhatikan perilaku tukang roti
itu. Saat diajak bicara, tukang roti itu menjawab.
Namun, ketika jeda pembicaraan, sambil terus membuat roti, mulutnya
tampak komat kamit. "Astaghfirullah wa 'atubuh ilaihi," begitu yang
dia ucapkan.
Saat meletakkan garam, tukang roti itu kembali mengucapkannya. Begitu
pula ketika memecahkan telur, dan mencampur gandum. Istigfar tak pernah
berhenti, kecuali sedang berbicara dengan Imam Ahmad.
"Sudah berapa lama kamu lakukan ini (istigfar)?" tanya Imam
Ahmad.
"Sudah lama sekali syekh. Saya menjual roti sudah 30 tahun. Jadi
semenjak itu saya lakukan," jawabnya.
"Apa hasil dari perbuatanmu ini?" tanya Imam Ahmad lagi.
"Tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah.
semua yang saya minta ya Allah...., langsung diterima," jawab tukang roti.
"Semua dikabulkan Allah kecuali satu," lanjut tukang roti itu.
"Apa itu?" tanya Imam Ahmad.
"Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam
Ahmad," jawabnya.
"Allahu akbar! Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad
pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot masjid itu
sampai ke jalanan karena istigfarmu," sahut Imam Ahmad.
Akulah Imam Ahmad yang selalu kau panjatkan di dalam doamu, Sahut Imam
Ahmad Bin Hambal
Penjual roti itu terperanjat, memuji Allah. Karena amalan istigfarnya
itu, semua doanya dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala.
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
"Siapa yang menjaga istigfar, maka Allah akan menjadikan jalan
keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rezeki dari jalan yang
tidak disangka-sangkanya."( HR Bukhari )
Thursday, 13 June 2024
OMG ...Ada Apa Dengan Aisyah?
Maaf Bunda, Aisyah gak kenapa napa, Intermezzo ajah. Sekarang Aisyah nya lagi mimpi indah...😓😀😁
Bismillah...
Minta waktunya dulu ya Bun.
Silahkan dilihat dulu Flyer Iklannya ya Bun, walaupun Google adsense di blog ini gk menghasilkan dollar.
Klw lihar Flyer mah gk usah bayar.
alias Gratis tis tis...
BTW anyway busway
Insyaallah Aisyah Cake Panam selalu ready ya Bun
Gimana sih cara nya Donat empuk nya sampai ke rumah Bunda?
Ikuti langkah2nya ya Bun
Langkah pertama,
Setelah melihat flyer ini, dipastikan Bunda chat admin malam hari ya Bun
Lho koq begicuh,😆?
Begini lho Bun, gak ada apa-apa😊
Biar seru aja klw nyerbu...
Eh nyerbu 😁
Maksudnya...
Kalau disantap angeut angeut lebih maknyus kan Hehe😁
Langkah Kedua
Pengiriman pesanan paling cepat jam 7 pagi
Langkah Ketiga
Bayarnya bisa COD atau Transfer ya Bun
Langkah ke empat. Mimin cukupkan sekian. Mimin tunggu WApri an nya ya Bun.🙏
HP: 085355988255
Because children are a gift
The largest digital maze collection for children! With over 5000 maze designs ranging from beginner to expert, it provides endless fun tha...

-
Sumber video dari Aljazeera Sejak 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Palestina telah mencapai titik eskalasi baru yang memicu perhati...
-
Ukhuwah merupakan kekuatan atas karunia Allah Swt., sehingga muncul rasa sayang, persaudaraan, dan saling menumbuhkan kepercayaan tanpa me...
-
Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Al Fityah Pekanbaru, yang terletak di Jalan Swakarya, Tuahkarya, Tuah Madani, Pekanbaru, selal...