Produk Unggulan Kami

Donut 1
Donut 2
Donut 3

Saturday, 16 November 2024

Menanamkan Nilai-Nilai Islami Melalui Program PAIDI di SMAIT Al Fityah Pekanbaru

 

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Al Fityah Pekanbaru, yang terletak di Jalan Swakarya, Tuahkarya, Tuah Madani, Pekanbaru, selalu berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berakhlak mulia. Salah satu program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah ini adalah Pembiasaan Adab Islami Pagi (PAIDI), di mana para siswa dilatih untuk memulai hari mereka dengan kegiatan yang penuh berkah, seperti membaca dzikir al-Ma’tsurat dan Al-Qur'an.


Apa Itu Program PAIDI?


PAIDI adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap pagi sebelum memulai pembelajaran di kelas. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter islami pada siswa dengan membiasakan mereka untuk memulai hari dengan ibadah. Setiap pagi, siswa SMAIT Al Fityah berkumpul di aula atau lapangan sekolah, di mana mereka bersama-sama membaca dzikir al-Ma’tsurat yang merupakan kumpulan doa-doa harian yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an secara berjamaah.


Manfaat Kegiatan PAIDI bagi Siswa


1. Meningkatkan Ketaatan Beragama: Melalui pembiasaan ini, siswa diajak untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.



2. Menumbuhkan Ketenteraman Hati: Dzikir dan tilawah Al-Qur'an yang dilakukan secara rutin dapat menenangkan jiwa, sehingga siswa lebih siap dan fokus dalam mengikuti pelajaran.



3. Membangun Karakter Islami: Kegiatan PAIDI juga berperan dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, jujur, dan disiplin.



4. Meningkatkan Kebersamaan: Membaca dzikir dan Al-Qur'an secara berjamaah mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara siswa dan guru.


Suasana Kegiatan PAIDI di SMAIT Al Fityah


Setiap pagi di SMAIT Al Fityah, suasana tenang dan khusyuk menyelimuti area sekolah. Para siswa dengan tertib berkumpul untuk memulai hari dengan doa dan lantunan ayat suci Al-Qur'an. Kegiatan ini dipimpin oleh guru pembimbing, sementara siswa lainnya mengikuti dengan penuh semangat dan kekhusyukan.


“Saya merasa lebih tenang dan semangat untuk belajar setelah mengikuti kegiatan PAIDI setiap pagi. Selain itu, saya jadi lebih rajin membaca Al-Qur'an di rumah,” ungkap salah satu siswa kelas 11 SMAIT Al Fityah.


Komitmen SMAIT Al Fityah dalam Mencetak Generasi Berakhlak Mulia


Kegiatan PAIDI merupakan salah satu bentuk komitmen SMAIT Al Fityah dalam mendidik siswa tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga spiritual. Sekolah ini percaya bahwa pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam sangat penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan berintegritas.


Ayo Daftarkan Anak Anda ke SMAIT Al Fityah Pekanbaru!


SMAIT Al Fityah Pekanbaru terus berupaya memberikan pendidikan terbaik yang holistik, menggabungkan antara ilmu pengetahuan umum dan agama. Dengan fasilitas yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif, serta program-program unggulan seperti PAIDI, sekolah ini menjadi pilihan tepat bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan berkualitas dan berbasis nilai-nilai Islam kepada anak-anak mereka.


Jika Anda mencari sekolah yang tidak hanya fokus pada prestasi akademik tetapi juga pada pembinaan akhlak dan karakter islami, SMAIT Al Fityah adalah jawabannya. Mari bergabung bersama kami untuk membentuk generasi masa depan yang beriman, bertakwa, dan berprestasi.


Segera daftarkan anak Anda ke SMAIT Al Fityah Pekanbaru!

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di:


Alamat: Jalan Swakarya Ujung Kel. Tuahkarya Kec. Tuah Madani Kita Pekanbaru


Telepon: 0823-8452-6949 Ustzh Ugi


Website: https://www.smaitalfityah.sch.id/


SMAIT Al Fityah: Membentuk Generasi Sholeh Memesona


Monday, 7 October 2024

Film Dokumenter Aljazeera : Kejahatan Perang Isr4el


Sumber video dari Aljazeera

Sejak 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Palestina telah mencapai titik eskalasi baru yang memicu perhatian internasional. Serangan udara, pemboman, dan operasi militer yang dilakukan oleh Israel telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya. PBB dan berbagai organisasi hak asasi manusia mengidentifikasi berbagai tindakan yang dilakukan oleh Israel sebagai kejahatan perang, meliputi serangan yang tidak proporsional, penggunaan kekerasan terhadap warga sipil, serta penghancuran infrastruktur penting.

Awal Eskalasi pada 7 Oktober 2023

Pada tanggal 7 Oktober 2023, konflik kembali meletus setelah insiden serangan oleh kelompok bersenjata Palestina, yang menewaskan puluhan warga sipil Israel. Kejadian ini dipicu oleh perilaku bar-bar pemukim ilegal Israel yang mengusir rakyat Palestina dari Mesjid Al Aqsa. Pemukim Ilegal tersebut menodai kesucian mesjid Aqsa. Selang beberapa bulan sebelumnya, Tentara Israel menganiaya jemaah Mesjid Aqsa yang sedang Itikaf  pada bulan Ramadan dan banyak warga Palestina cedera, di perlakukan layaknya binatang oleh tentara Zionis Israel.
Israel menanggapi dengan serangkaian serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza, menargetkan bangunan-bangunan yang diduga menjadi markas kelompok militan. Namun, serangan-serangan ini juga menewaskan banyak warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Tindakan militer yang tidak proporsional ini mendapat kecaman internasional, terutama karena dianggap melanggar hukum humaniter internasional.

Tindakan yang Dianggap sebagai Kejahatan Perang

1. Serangan Terhadap Warga Sipil Dalam serangan udara dan darat yang dilakukan oleh Israel, banyak warga sipil Palestina yang menjadi korban, termasuk anak-anak dan wanita. Menurut laporan PBB, serangan Israel kerap kali menargetkan wilayah-wilayah sipil yang padat penduduk tanpa memperhitungkan perlindungan terhadap non-kombatan. Hal ini melanggar Konvensi Jenewa, yang melarang serangan langsung terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata.


2. Penggunaan Senjata Terlarang Laporan dari organisasi kemanusiaan internasional menunjukkan bahwa Israel menggunakan senjata yang dilarang dalam perang, termasuk penggunaan bom fosfor putih di area padat penduduk. Fosfor putih menyebabkan luka bakar yang parah dan tidak dapat dibenarkan dalam penggunaannya di kawasan sipil karena efek destruktifnya yang luas.


3. Blokade yang Mencekik Gaza Jalur Gaza mengalami blokade ketat selama lebih dari satu dekade, tetapi setelah eskalasi pada Oktober 2023, blokade tersebut diperketat lebih lanjut. Israel membatasi aliran barang-barang esensial seperti makanan, obat-obatan, dan pasokan energi ke Gaza, yang menyebabkan krisis kemanusiaan. Akses terbatas terhadap bantuan medis dan suplai vital juga memperburuk kondisi kesehatan di wilayah tersebut. Tindakan ini dianggap sebagai hukuman kolektif, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.


4. Penghancuran Infrastruktur Kritis Selama periode Oktober 2023 hingga 2024, serangan Israel juga menargetkan infrastruktur penting Palestina, seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas penampungan pengungsi. Serangan terhadap infrastruktur sipil ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan wilayah Palestina lainnya. Serangan terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran serius terhadap hukum perang, karena rumah sakit harus dilindungi dari serangan.



Respon Internasional

Komunitas internasional bereaksi dengan kecaman keras terhadap tindakan Israel, dengan banyak negara menyerukan gencatan senjata segera. PBB mengadakan beberapa pertemuan darurat untuk membahas situasi tersebut, dan beberapa negara menyerukan investigasi independen terhadap dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel. Amnesty International dan Human Rights Watch mengeluarkan laporan yang menuduh Israel melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, termasuk dugaan kejahatan perang.

Namun, meskipun ada tekanan internasional, tindakan nyata untuk menghentikan kekerasan sering kali terhalang oleh dukungan politik yang diterima Israel dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, yang berulang kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam tindakan militer Israel.

Dampak Kemanusiaan

Selama satu tahun terakhir, dampak kemanusiaan dari konflik ini sangat mengerikan. Data menunjukkan bahwa ribuan warga Palestina tewas, sebagian besar adalah warga sipil, sementara ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Infrastruktur vital hancur, dan blokade yang terus berlangsung membuat sulitnya akses bantuan kemanusiaan. Organisasi kemanusiaan internasional menghadapi kesulitan besar dalam memberikan bantuan karena pembatasan yang diberlakukan oleh Israel.

Kesimpulan

Kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023 hingga Oktober 2024 telah memperburuk konflik yang sudah lama berlangsung ini. Tindakan-tindakan militer yang tidak proporsional, penggunaan senjata terlarang, serta penghancuran infrastruktur sipil menunjukkan pelanggaran serius terhadap hukum perang dan hak asasi manusia. Meskipun komunitas internasional telah mengecam keras tindakan ini, solusi nyata untuk mengakhiri kekerasan dan penderitaan rakyat Palestina masih belum terlihat jelas. Desakan untuk pertanggungjawaban dan investigasi independen terhadap dugaan kejahatan perang harus terus dilakukan, dengan harapan bahwa keadilan suatu hari nanti akan tercapai untuk korban konflik ini.

Thursday, 5 September 2024

Materi BPI : Ukhuwah Islamiyah (Resume)

 

Ukhuwah merupakan kekuatan atas karunia Allah Swt., sehingga muncul rasa sayang, persaudaraan, dan saling menumbuhkan kepercayaan tanpa memperhatikan aspek-aspek kekhususan, seperti ras, suku, bahasa, asal daerah, dan lain-lain. Akan tetapi, lebih pada atas dasar aqidah dan iman. Jika cinta tanah air pun adalah wujud dari iman, karena berdasarkan atas jiwa persaudaraan yang dibangun atas kebangsaan atau nasionalisme. Namun, Islam mengajarkan persaudaraan tidak dibatasi hanya sekedar geografis saja, melainkan lebih luas lagi. Inilah yang kemudian menjadi dasar ukhuwah kita. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah al-Hujurat ayat 10 berikut.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah Swt. supaya kamu mendapat rahmat."

Secara makna, ukhuwah islamiah dimaknai terikatnya hati dan ruh dengan ikatan aqidah. Kekuatan umat Islam tergantung kekuatan ukhuwah atau persatuan umat. Tingkatan ukhuwah paling tinggi adalah itsar dan paling rendah adalah lapang dada. Tingkatan tersebut dirangkum dalam sebuah tangga ukuwah islamiah. Di antara tangga ukhuwah islamiyah, yaitu sebagai berikut.

1. Saling Mengenal (Ta'aruf)

Selain mengenal secara fisiknya, juga perlu mengenal nama, alamat, emosi, tingkah laku, lahir, asal, pendidikan, pekerjaan, serta latar belakang.

2. Saling Memahami (Tafahum)

Saling memahami karakter, kesukaan, kejiwaan, selera, pemikiran, kebiasaan, kelebihan, dan kelemahan merupakan cara agar lebih memahami saudara kita.

3. Saling Membantu (Ta'awun)

Membantu adalah rela memberikan yang dibutuhkan saudara tanpa menuntut apapun darinya, itulah ukhuwah yang sebenarnya.

4. Saling Menanggung (Tafakul)

Ingatlah bahwa Allah Swt. akan melapangkan urusan seorang mukmin, jika ia meringankan beban saudaranya. Rasulullah saw. bersabda,

"Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah Swt. melapangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan orang yang kesulitan, maka Allah Swt. memudahkan baginya di dunia dan akhirat.

 (H.R. Muslim)


Manfaat ukuwah islamiah, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengeratkan şillaturrahmi.

2. Menciptakan kerukunan, persatuan dan kesatuan berbangsa, sehingga hidup menjadi tenteram.

3. Menumbuhkan sikap peduli sesama dan tolong menolong sehingga hidup menjadi tenang dan bahagia

4. Mendatangkan kebaikan dan keberkahan dari Allah Swt..

5. Menjadi mukmin yang mendapat naungan dari Allah Swt. di akhirat kelak.

6. Menjauhkan permusuhan dan iri dengki.

Begitu indahnya ukhuwah dalam dekapan Islam. Saling menguatkan ketika yang lain lemah, saling menasihati ketika yang lain khilaf, saling menjaga agar selalu dalam kebaikan, dan saling berbagi. Kita belajar untuk saling berlemah lembut, mencintai, mengasihi, menghormati, mengokohkan, memaafkan, dan saling mempercayai. Ukhuwah yang sesuai tarbiyah, yaitu ketika ruh-ruh saling akrab oleh iman mereka bagaikan cahaya di atas cahaya.

Persaudaraan adalah mukjizat, wadah yang saling berikatan. Oleh karena itu, Allah Swt. persatukan hati-hati yang berserakan. Allah Swt. berfirman dalam surah az- Zukhrüf ayat 67 berikut.

 

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

Artinya:

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa."

Sumber: Nur Attika Lutfianah (Bina Pribadi Islami)
JSIT Publishing Indonesia

Editor: admin

Wednesday, 7 August 2024

Hadis 1 (Hadits Arba'in) tentang Ikhlas

 

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

 

Penjelasan

Hadits ini menjelaskan bahwa setiap amalan benar-benar tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang ia niatkan. Balasannya sangat mulia ketika seseorang berniat ikhlas karena Allah, berbeda dengan seseorang yang berniat beramal hanya karena mengejar dunia seperti karena mengejar wanita. Dalam hadits disebutkan contoh amalannya yaitu hijrah, ada yang berhijrah karena Allah dan ada yang berhijrah karena mengejar dunia.

Niat secara bahasa berarti al-qashd (keinginan). Sedangkan niat secara istilah syar’i, yang dimaksud adalah berazam (bertedak) mengerjakan suatu ibadah ikhlas karena Allah, letak niat dalam batin (hati).

Kalimat “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi, yaitu amalan. Sedangkan kalimat “Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi lahu, yaitu kepada siapakah amalan tersebut ditujukan, ikhlas lillah ataukah ditujukan kepada selainnya.

 

Faedah Hadits

1- Dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam (1:61) Hadits ini dikatakan oleh Imam Ahmad sebagai salah satu hadits pokok dalam agama kita (disebut ushul al-islam). Imam Ibnu Daqiq Al-‘Ied dalam syarhnya (hlm. 27) menyatakan bahwa Imam Syafi’i mengatakan kalau hadits ini bisa masuk dalam 70 bab fikih. Ulama lainnya menyatakan bahwa hadits ini sebagai tsulutsul Islam (sepertiganya Islam).

2- Tidak mungkin suatu amalan itu ada kecuali sudah didahului niat. Adapun jika ada amalan yang tanpa niat, maka tidak disebut amalan seperti amalan dari orang yang tertidur dan gila. Sedangkan orang yang berakal tidaklah demikian, setiap beramal pasti sudah memiliki niat. Para ulama mengatakan, “Seandainya Allah membebani suatu amalan tanpa niat, maka itu sama halnya membebani sesuatu yang tidak dimampui.”

3- “Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”, maksud hadits ini adalah setiap orang akan memperoleh pahala yang ia niatkan.

Coba perhatikan dua hadits berikut ini.

Dari Abu Yazid Ma’an bin Yazid bin Al Akhnas radhiyallahu ‘anhum, -ia, ayah dan kakeknya termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, di mana Ma’an berkata bahwa ayahnya yaitu Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar untuk niatan sedekah. Ayahnya meletakkan uang tersebut di sisi seseorang yang ada di masjid (maksudnya: ayahnya mewakilkan sedekah tadi para orang yang ada di masjid, -pen). Lantas Ma’an pun mengambil uang tadi, lalu ia menemui ayahnya dengan membawa uang dinar tersebut. Kemudian ayah Ma’an (Yazid) berkata, “Sedekah itu sebenarnya bukan kutujukan padamu.” Ma’an pun mengadukan masalah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ

“Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati.” (HR. Bukhari, no. 1422).

Hadits di atas menunjukkan bahwa Setiap orang akan diganjar sesuai yang ia niatkan walaupun realita yang terjadi ternyata menyelisihi yang ia maksudkan. Termasuk dalam sedekah, meskipun yang menerima sedekah adalah bukan orang yang berhak.

Hadits kedua, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ ، فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ » . قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ، وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ . قَالَ « يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ »

“Akan ada satu kelompok pasukan yang hendak menyerang Ka’bah, kemudian setelah mereka berada di suatu tanah lapang, mereka semuanya dibenamkan ke dalam perut bumi dari orang yang pertama hingga orang yang terakhir.” ‘Aisyah berkata, saya pun bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, sedangkan di tengah-tengah mereka terdapat para pedagang serta orang-orang yang bukan termasuk golongan mereka (yakni tidak berniat ikut menyerang Ka’bah)?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka semuanya akan dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka.” (HR. Bukhari, no. 2118 dan Muslim, no. 2884, dengan lafal dari Bukhari).

4- Niat itu berarti bermaksud dan berkehendak. Letak niat adalah di dalam hati. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

وَالنِّيَّةُ مَحَلُّهَا الْقَلْبُ بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاءِ ؛ فَإِنْ نَوَى بِقَلْبِهِ وَلَمْ يَتَكَلَّمْ بِلِسَانِهِ أَجْزَأَتْهُ النِّيَّةُ بِاتِّفَاقِهِمْ

“Niat itu letaknya di hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika seseorang berniat di hatinya tanpa ia lafazhkan dengan lisannya, maka niatnya sudah dianggap sah berdasarkan kesepakatan para ulama.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 18:262)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, “Siapa saja yang menginginkan melakukan sesuatu, maka secara pasti ia telah berniat. Semisal di hadapannya disodorkan makanan, lalu ia punya keinginan untuk menyantapnya, maka ketika itu pasti ia telah berniat. Demikian ketika ia ingin berkendaraan atau melakukan perbuatan lainnya. Bahkan jika seseorang dibebani suatu amalan lantas dikatakan tidak berniat, maka sungguh ini adalah pembebanan yang mustahil dilakukan. Karena setiap orang yang hendak melakukan suatu amalan yang disyariatkan atau tidak disyariatkan pasti ilmunya telah mendahuluinya dalam hatinya, inilah yang namanya niat.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 18:262)

5- Niat ada dua macam: (1) niat pada siapakah ditujukan amalan tersebut (al-ma’mul lahu), (2) niat amalan.

Niat jenis pertama adalah niat yang ditujukan untuk mengharap wajah Allah dan kehidupan akhirat. Inilah yang dimaksud dengan niat yang ikhlas.

Sedangkan niat amalan itu ada dua fungsi:

Fungsi pertama adalah untuk membedakan manakah adat (kebiasaan), manakah ibadah. Misalnya adalah puasa. Puasa berarti meninggalkan makan, minum dan pembatal lainnya. Namun terkadang seseorang meninggalkan makan dan minum karena kebiasaan, tanpa ada niat mendekatkan diri pada Allah. Terkadang pula maksudnya adalah ibadah. Oleh karena itu, kedua hal ini perlu dibedakan dengan niat.

Fungsi kedua adalah untuk membedakan satu ibadah dan ibadah lainnya. Ada ibadah yang hukumnya fardhu ‘ain, ada yang fardhu kifayah, ada yang termasuk rawatib, ada yang niatnya witir, ada yang niatnya sekedar shalat sunnah saja (shalat sunnah mutlak). Semuanya ini dibedakan dengan niat.

6- Hijrah itu berarti meninggalkan. Secara istilah, hijrah adalah berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam. Hijrah itu hukumnya wajib bagi muslim ketika ia tidak mampu menampakkan lagi syiar agamanya di negeri kafir. Hijrah juga bisa berarti berpindah dari maksiat kepada ketaatan.

7- Dalam beramal butuh niat ikhlas. Karena dalam hadits disebutkan amalan hijrah yang ikhlas dan amalan hijrah yang tujuannya untuk mengejar dunia. Hijrah pertama terpuji, hijrah kedua tercela.

Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa ada seseorang yang ingin melamar seorang wanita. Wanita itu bernama Ummu Qais. Wanita itu enggan untuk menikah dengan pria tersebut, sampai laki-laki itu berhijrah dan akhirnya menikahi Ummu Qais. Maka orang-orang pun menyebutnya Muhajir Ummu Qais. Lantas Ibnu Mas’ud mengatakan, “Siapa yang berhijrah karena sesuatu, fahuwa lahu (maka ia akan mendapatkannya, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:74-75. Perawinya tsiqah sebagaimana disebutkan dalam Tharh At-Tatsrib, 2:25. Namun Ibnu Rajab tidak menyetujui kalau cerita Ummu Qais jadi landasan asal cerita dari hadits innamal a’malu bin niyyat yang dibahas). Namun tentu hijrah bukan karena lillah, cari ridha-Nya, maka tidak dibalas oleh Allah.

Amalan lainnya sama dengan hijrah, benar dan rusaknya amal tersebut tergantung pada niat. Demikian kata Ibnu Rajab dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:75.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

“Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, Allah akan memasukkannya dalam neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 2654 dan Ibnu Majah, no. 253. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, di mana ia berkata,

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ». قَالَ قُلْنَا بَلَى. فَقَالَ « الشِّرْكُ الْخَفِىُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّى فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar menemui kami dan kami sedang mengingatkan akan (bahaya) Al-Masih Ad Dajjal. Lantas beliau bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih samar bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal?” “Iya”, para sahabat berujar demikian kata Abu Sa’id l- Khudri. Beliau pun bersabda, “Syirik khafi (syirik yang samar) di mana seseorang shalat lalu ia perbagus shalatnya agar dilihat orang lain.” (HR. Ibnu Majah, no. 4204. Al-Hafiz Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Monday, 5 August 2024

Selamat Tinggal Ayah


 A little girl bids farewell to her father who was killed by an Israeli bombardment in Gaza.


طفلة تودع والدها الذي ارتقى في قصف للاحتلال في غزة

#freepalestine

Sunday, 4 August 2024

Komputer Dari MAsa ke Masa

Komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita, dari perangkat yang membantu kita bekerja hingga alat yang menghubungkan kita dengan dunia. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana perjalanan panjang teknologi ini dimulai? Mari kita telusuri perkembangan komputer dari masa ke masa dan bagaimana inovasi-inovasi yang mengubah dunia ini berawal.

Komputer dari masa ke masa biasanya merujuk pada perkembangan dan evolusi teknologi komputer dari awal kemunculannya hingga saat ini.

Berikut adalah gambaran singkat mengenai bagaimana komputer telah berkembang seiring waktu:


1. Era Mesin Hitung Awal (Abad ke-17 hingga 19)

   -  Abacus: Salah satu alat hitung awal yang digunakan untuk operasi matematika dasar.

   - Mesin Analitik: Dikembangkan oleh Charles Babbage pada abad ke-19, dianggap sebagai salah satu cikal bakal komputer modern meski tidak pernah sepenuhnya selesai dibangun.


2. **Era Komputer Generasi Pertama (1940-an hingga 1950-an)**

   - **ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer)**: Salah satu komputer digital elektronik pertama yang digunakan untuk kalkulasi artileri selama Perang Dunia II.

   - **UNIVAC I**: Komputer komersial pertama yang digunakan untuk berbagai aplikasi bisnis.


3. **Era Komputer Generasi Kedua (1950-an hingga 1960-an)**

   - **Transistor**: Menggantikan tabung vakum, membuat komputer lebih kecil, lebih cepat, dan lebih andal.

   - **IBM 7094 dan IBM 1401**: Komputer generasi kedua yang banyak digunakan di laboratorium penelitian dan bisnis.


4. **Era Komputer Generasi Ketiga (1960-an hingga 1970-an)**

   - **Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit)**: Menggunakan chip untuk mengintegrasikan beberapa transistor dalam satu unit, memungkinkan komputer lebih kecil dan lebih efisien.

   - **IBM System/360**: Salah satu sistem utama yang memungkinkan berbagai ukuran dan jenis komputer untuk beroperasi di lingkungan yang sama.


5. **Era Komputer Generasi Keempat (1970-an hingga 1990-an)**

   - **Mikroprosesor**: Memungkinkan pembuatan komputer pribadi (PC) dengan harga yang terjangkau.

   - **Personal Computer (PC)**: Munculnya komputer seperti Apple II dan IBM PC yang membawa komputer ke rumah-rumah dan kantor-kantor.


6. **Era Komputer Generasi Kelima (1990-an hingga Sekarang)**

   - **Komputer Berbasis Jaringan dan Internet**: Komputer semakin terhubung melalui internet, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data global.

   - **Komputasi Awan (Cloud Computing)**: Penyimpanan dan pemrosesan data dilakukan secara daring, memudahkan akses dan kolaborasi.

   - **Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)**: Pengembangan algoritma dan perangkat keras yang mendukung AI, seperti pembelajaran mesin (machine learning) dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing).


Perkembangan ini menunjukkan bagaimana teknologi komputer telah berevolusi dari mesin hitung sederhana hingga sistem canggih yang mendukung berbagai aplikasi modern.

Saturday, 15 June 2024

KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBALI DAN TUKANG ROTI














Ini adalah kisah yang menggetarkan. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah yang menceritakannya di akhir hayatnya.

Dikutip dari manakib Imam Ahmad, suatu ketika, murid Imam Syafi'i itu ( Imam Ahmad Bin Hambali ) tiba-tiba sangat ingin mendatangi sebuah tempat di Irak. Awalnya, dia tidak tahu mengapa dia ingin sekali mengunjungi tempat itu.

Padahal, tidak ada janji dengan orang dan tidak pula ada hajat. 

Namun, Imam Ahmad akhirnya mengikuti kata hatinya. Dia pergi sendirian menuju ke kota Bashrah. 

Tiba di sana waktu isya. Imam Ahmad ikut salat berjemaah di masjid. Hatinya tenang.

Rencananya, Imam Ahmad berencana beristirahat di masjid itu sebelum melanjutkan perjalanan.

Setelah jemaah bubar, tiba-tiba marbot masjid datang sambil bertanya, "Kenapa syekh? Mau ngapain di sini?"

Panggilan "syekh" dalam kisah ini panggilan sebagai orang tua. Saat itu, Imam Ahmad kelihatan sudah sangat tua.

Marbot tidak tahu bahwa orang tua tersebut adalah Imam Ahmad. Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan dirinya. 

Di Irak, semua orang kenal siapa imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadis. Beliau menghafal sejuta hadis. Dikenal saleh dan zuhud. 

Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya. Orang-orang hanya mengenal namanya.

"Saya ingin istirahat, saya musafir," jawab Imam Ahmad.

"Tidak boleh. Tidak boleh tidur di masjid," kata marbot itu.

 Imam Ahmad bercerita bahwa dirinya diusir paksa. Tubuhnya didorong-dorong dan disuruh keluar dari masjid. Setelah itu, pintu masjid dikunci.

Imam Ahmad berharap bisa tidur di teras masjid. Namun, marbot itu kembali datang. Marah-marah.

"Mau ngapain lagi syekh?" tanya marbot lagi.

"Mau tidur. Saya musafir," jawab Imam Ahmad lagi.

"Di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh," kata marbot itu.

Kali ini, Imam Ahmad diusir lebih keras. Didorong-dorong sampai jalanan.

Di samping masjid itu ada rumah kecil milik tukang roti. Tukang roti itu melihat ada orang tua diusir dari masjid dengan kasar.

"Mari syekh. Anda boleh nginap di tempat saya. Saya punya tempat, meskipun kecil," katanya yang diikuti isyarat tangan.

Tukang roti itu pun tidak tahu bahwa orang tua itu adalah Imam Ahmad.



Di dalam rumah, Imam Ahmad duduk di belakang penjual roti yang sedang bekerja. Imam Ahmad hanya memperkenalkan diri sebagai musafir.

Sambil berbincang-bincang, Imam Ahmad memperhatikan perilaku tukang roti itu. Saat diajak bicara, tukang roti itu menjawab.

Namun, ketika jeda pembicaraan, sambil terus membuat roti, mulutnya tampak komat kamit. "Astaghfirullah wa 'atubuh ilaihi," begitu yang dia ucapkan.

Saat meletakkan garam, tukang roti itu kembali mengucapkannya. Begitu pula ketika memecahkan telur, dan mencampur gandum. Istigfar tak pernah berhenti, kecuali sedang berbicara dengan Imam Ahmad.

"Sudah berapa lama kamu lakukan ini (istigfar)?" tanya Imam Ahmad.

"Sudah lama sekali syekh. Saya menjual roti sudah 30 tahun. Jadi semenjak itu saya lakukan," jawabnya.

"Apa hasil dari perbuatanmu ini?" tanya Imam Ahmad lagi.

"Tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah. semua yang saya minta ya Allah...., langsung diterima," jawab tukang roti.

"Semua dikabulkan Allah kecuali satu," lanjut tukang roti itu.

"Apa itu?" tanya Imam Ahmad.

"Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad," jawabnya.

"Allahu akbar! Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot masjid itu sampai ke jalanan karena istigfarmu," sahut Imam Ahmad.

Akulah Imam Ahmad yang selalu kau panjatkan di dalam doamu, Sahut Imam Ahmad Bin Hambal

Penjual roti itu terperanjat, memuji Allah. Karena amalan istigfarnya itu, semua doanya dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala.

Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang menjaga istigfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya."( HR Bukhari )

 


Because children are a gift

 The largest digital maze collection for children! With over 5000 maze designs ranging from beginner to expert, it provides endless fun tha...