Monday 27 April 2015

Waspada, Apakah Galon Air Minum Anda Ber-Kode PET/PETE?

Saat ini masyarakat harus lebih teliti dan waspada ketika membeli dan memakai galon air minum. Saya terkejut ketika saya baru mengetahui dan sadar setelah membeli galon air minum dan kemudian memasangnya di dispenser beberapa hari lalu, dan ketika melihat dibagian bawah galon tersebut ternyata galon air minum itu berkode PET/ (Polyethylene terephthalate) dimana biasanya dilambangkan dengan angka 1 di tengah gambar segitiga logo daur ulang. Berikut ini gambar galon air minum yang saya dapatkan dari distributor air minum.
1339177223946226334
Galon Air Minum ; Dok.Pribadi
Perlu kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik, yang mungkin bagi kita sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga.
Plastik yang berjenis PET/PETE ini sesungguhnya direkomendasikan hanya sekali pakai, kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Semestinya segera ganti botol/galon yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
Jika kita ingat iklan di televisi mengenai air minum mineral yang setelah diminum kemudian diremas-remas / di remukkan kemudian dibuang di tempat sampah, hal tersebut merupakan contoh sebuah pendidikan dan perlindungan konsumen akan dampak-dampak negatif dari botol plastik tersebut.  Jika botol air mineral saja di sarankan untuk sekali pakai, ADA APA DENGAN GALON BER_KODE PET Malah DIMINTA KEMBALIKAN UNTUK DIISI ULANG ?
Kali ini PEMERINTAH & MASYARAKAT SUDAH KECOLONGAN dengan menyebar luasnya galon berkode PET plus adanya tulisan KEMBALIKAN UNTUK DIISI ULANG, jika ini dibiarkan hal ini sama dengan membiarkan ANCAMAN KESEHATAN MASYARAKAT dalam jangka panjang. Jika masalah ini tidak ada perbaikan untuk meningkatkan kualitas galon air minum dengan kode plastik yang lebih aman sesuai dengan standar BPOM yaitu kode plastik 7, seperti yang tertera pada lampiran kode dari BPOM berikut ini.
1339183053336777366
lampiran kode dari BPOM
1339183283726829113
lampiran kode dari BPOM
Masalah ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK), BPOM, dan lembaga terkait yang berhak memberikan ijin dan pengawasan galon air minum. Semoga hal ini tidak dibiarkan berlarut-larut dan kemudian diiringi dengan adanya pengganti galon berkode PET yang sudah buruk dan berkali-kali dipakai dengan kondisi yang lebih baik sehingga tidak menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Terimakasih, Salam Sehat.


Terimakasih, Salam Sehat..

Agus Samsudrajat S (kompasiana)

Friday 24 April 2015

Nih, Transkrip Khutbah Jumat Gubernur Jabar di KAA (24/04/2015)

 BANDUNG (Bb.com) - 

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن. أما بعد.
أَيًّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَا اللهِ وَطَاعَتِهِ فقد فاز المتّقون. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى : يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Rasa syukur kita panjatkan kepada Sang Pemilik Alam, Allah SWT, karena atas izin dan kehendak-Nya kita dapat merasakan nikmat yang begitu besar terutama nikmat berkumpul bersama pada sholat jumat yang bersamaan dengan peringatan 60 tahun KAA di Bandung. Ungkapan syukur juga selalu kita panjatkan atas nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat hidayah dan nikmat merasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap hembusan nafas kita. Masyarakat Indonesia khususnya warga Bandung bersyukur kepada Allah dan berbangga karena pada hari ini para Kepala Negara, para Kepala Pemerintahan dan tamu-tamu mulia lainnya yang hadir di acara Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika melaksanakan Sholat Jumat bersama-sama di Masjid Raya Provinsi Jawa Barat.

Hadirin Sidang Jumat yang berbahagia
Pada tanggal 24 April, tepat 60 tahun yang lalu, bangsa-bangsa Asia Afrika menyatakan kesepahaman dan kebersamaan untuk bangkit dan bersatu menuju cita-cita kemerdekaan dan perdamaian yang hakiki untuk menggapai kesejahteraan bersama di Kawasan Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika 1955 adalah sebuah fenomena unik dan guru sejarah yang sangat bernilai bagi kemanusiaan. Negara-negara Asia Afrika tampil menyuarakan kekuatan baru. Keberanian ini tentu didasari oleh sebuah visi kemanusiaan dan kebersamaan yang sangat mendalam. Sesungguhnya memang sudah sewajarnyalah kita sebagai manusia bersatu dalam kehidupan. Persatuan adalah fitrah kemanusiaan. Sebab, hakikatnya seluruh manusia adalah umat yang satu, yang dipersatukan oleh persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah Insaniyah).

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ليحكم بين الناس فيما اختلفوا فيه ….

“Manusia itu merupakan umat yang satu. Dan Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan kepada mereka. Dan Allah SWT menurunkan bersama para Nabi tersebut kitab suci-Nya untuk memutuskan apa-apa yang diperselisihkan di antara mereka. (Q.S Albaqarah: 213)
Dan bukan suatu kebetulan jika bagian besar dari bangsa-bangsa Asia Afrika juga adalah beragama Islam, sehingga mereka tidak hanya dipersatukan oleh persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniyyah) tapi juga disatukan oleh persaudaraan yang lebih kokoh dan kuat, yaitu persaudaraan keislaman (Ukhuwah Islamiyyah).
Sebagaimana Allah SWT berfirman:

إنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(QS. Al Hujurat ayat 10)

Karena keislamannya pula, Bangsa-bangsa Asia Afrika itu seperti satu bangunan yang sangat kuat, mereka bersatu, saling membantu dan saling menolong. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Orang yang beriman terhadap Orang yang beriman lainnya, seperti satu bangunan yang kokoh yang saling menguatkan. (HR. Muttafaqun Alaih)

Oleh karenanya, Bangsa Asia Afrika harus bersatu, tidak boleh terpecah belah sebab persatuan akan melahirkan kekuatan, kebersamaan, dan kesejahteraan, sementara perpecahan hanya akan menimbulkan kelemahan dan penjajahan. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al Anfaal : 46)

Para Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan Sidang Jumat yang berbahagia,

Konferensi Asia Afrika yang mengangkat tema penolakan atas segala bentuk kolonialisme dan imperialisme, telah berhasil dengan baik. Saat ini, seluruh negara Asia Afrika telah berhasil mengusir penjajah dan meraih kemerdekaannya, kecuali satu negara yaitu Palestina yang hingga kini masih terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya. Adalah kewajiban kemanusiaan bagi Bangsa-bangsa Asia Afrika, untuk terus mendorong dan membantu kemerdekaan Bangsa Palestina.

Para Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan Sidang Jumat yang berbahagia,

Solidaritas Bangsa bangsa Asia Afrika 60 tahun lalu telah terbukti mampu menjadikan bangsa-bangsa Asia Afrika menjadi bangsa-bangsa yang merdeka. Maka saat ini dan masa-masa ke depan, solidaritas tersebut harus terus digaungkan dan digelorakan dalam kerjasama untuk membangun bangsa-bangsa Asia Afrika menjadi bangsa yang kuat, maju, aman, sejahtera dan beribadah serta bertakwa kepada Allah SWT. Karena sejatinya penghambaan Kepada Allah SWT akan terlaksana manakala ada kesejahteraan dan rasa aman. Sebagaimana Allah SWT Berfirman:

فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هذَا البَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوْعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (Ka’bah). Tuhan yang memberi makan sehingga tidak lapar atau sejahtera dan Tuhan yang memberi rasa aman sehingga tidak ada rasa takut (Q.S Quraisy : 3 - 4)

Perkumpulan kita di hari Jumat ini mudah-mudahan menjadi saksi bahwa peringatan ulang tahun ke 60 KAA haruslah menjadi tonggak baru lahirnya sebuah komitmen bersama untuk membangun semua kawasan Asia Afrika yang lebih baik. Asia Afrika yang maju, modern dan makmur dengan berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kemuliaan dan kemudahan kepada seluruh Pemimpin negara-negara Asia Afrika untuk memberi peran besar dalam upaya memakmurkan seluruh masyarakat Asia Afrika. Semoga Allah SWT takdirkan para Pemimpin Asia Afrika dan kita semua menjadi orang-orang yang beriman, bertakwa dan menjadi penghuni Surga-Nya di Akhirat nanti.
 بارك الله لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته وأَقُوْلُ قَوْلِي هذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .
للَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

All Praises indeed be to Allah SWT, blessings and salutations upon Muhammad SAW, we ask Allah SWT to bless him and his companions and everyone of us. Let us pray to Allah to keep the leaders of Asia and Africa and us all steadfast on this deen and may He make us from amongst the blessed and those who are chosen. Ya Allah we ask You to grant us knowledge that is beneficial and and we ask you to benefit us from the knowledge you have granted us. Ya Allah we do not have knowledge beside that you have granted us, for indeed you are the owner of knowledge, All Wise. Ya Allah it is with your permission that we are able to gather here today to perform the Friday prayer as well as to gather to comemmorate the 60th anniversary of the Asian-African Conference in Bandung. We the people of Indonesia, Bandung especially, are proud and humbled at the same time to welcome the Head of States, the Asian-African leaders and the distinguished guests of the 60th anniversary of Asian-African Conference today to perform the Friday prayer at the Grand Mosque of West Java Province.

Distinguished and honorable guests of Friday prayer

60 years ago today, on April 24, the nations of Asia and Africa expressed understanding and solidarity to rise and unite towards the ideals of freedom and peace that are essential to achieve shared prosperity in the Asia-Africa Region.

1955 Asian-African Conference was a unique phenomenon and a valuable historical track record to humanity. Asian and African countries came together to voice new strength. This courage is certainly based on a vision of humanity and deep solidarity. Indeed, it comes naturally for us as human beings to unite in life because unity is the nature of humanity. Therefore, the whole human nature is the one people, united by the brotherhood of humanity (ukhuwah Insaniyah).

As Allah says

Mankind was one single nation; then Allah sent the messengers with glad tidings and warnings and with them He sent the Scripture in truth…(Q.S Al-Baqarah: 213)

And it was not a coincidence that a large part of the Asian-African nations is also composed of Muslims who are not only united by the brotherhood of humanity (ukhuwah insaniyyah) but also by a stronger brotherhood that is the brotherhood of Islam (ukhuwah Islamiyyah). As Allah says:

The believers are but brothers, so make settlement between your brothers. And fear Allah that you may receive mercy.

Because of this Islamic faith, Asian-African Nations, is like a solid building they come together and help each other. As word of the Prophet:

“The Believer to the Believer is like a solid building, one part supporting the other."

[Related by Bukhari and Muslim]

Therefore, it is imperative that Asian-African Nations unite, in order to prevent from being divided because the union will result in strength, unity, and prosperity, while divisions will lead to weakness and colonization.

As Allah says:

And obey Allah and His Messenger, and do not dispute and [thus] lose courage and [then] your strength would depart; and be patient. Indeed, Allah is with the patient. (Q.S Al-Anfaal : 46)

The Head of States, the Asian-African Leaders, Distinguished Guests of The Friday Prayer

Asian-African Conference that carries out the theme of rejection of all forms of colonialism and imperialism has been successful. Currently, all Asian-African countries have managed to abolish all forms of colonialism and achieve independence, except one; the Palestinian state, which still continues to struggle to gain independence. It is a humanitarian obligation for all Asian-African Nations, to continue to encourage and support the independence of the Palestinian Nation.

The Head of States, the Asian-African Leaders, Distinguished Guests of The Friday Prayer

60 years ago, the Solidarity of Asian-African Nations has proven to be able to solidify the independence of Asian and African nations. From now on, solidarity must continue to be resounded and consolidated in cooperation to build much stronger, advanced, secure and prosperous Asian-African nations under the protection of Allah SWT, because servitude to Allah would take place after prosperity and sense of security.

As Allah says

Let them worship the Lord of this House, Who has fed them, [saving them] from hunger and made them safe, [saving them] from fear. (Q.S Quraisy : 3-4)

I hope that this Friday can be a witness that the 60th anniversary of the Asian-African Conference is able to bring an agreement to develop better, more advanced, modern and prosperous Asian-African nations based on faith and devotion to Allah SWT. We are always hopeful that Allah would bestow glory and ease upon the leaders of Asian and African countries to play a major role in this noble effort. Let us pray to Allah to keep the leaders of Asia and Africa and us all steadfast on this deen and may He make us from amongst the blessed and those who are chosen..

(bb1,balebandung.com)

RENCANA BUSUK REZIM JOKOWI + SYIAH IRAN BASMI MUSLIM SUNNI INDONESIA #LAWAN!!!



Innalillaahi, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Republik Iran Hassan Rouhani sepakat melakukan kerja sama memberantas radikalisme dan terorisme pada Kamis (23/04/2015).
Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela acara Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta Convention Center. Demikian dikutip Hidayatullah dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, (23/04/2015).
Iran-Indonesia bersepakat segera mengaktifkan kembali Komisi Bersama (SKB) kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan kerja sama antara kedua negara dan negara Islam. Hal tersebut adalah upaya untuk memberantas radikalisme dan mengentaskan terorisme dengan mengedepankan sisi kebudayaan dan agama, serta kerja sama tukar informasi untuk mengatasi terorisme.
Pada laman Kemenlu.go.id disebitkan bahwa,”Pertemuan bilateral juga membahas berbagai upaya peningkatan kerja sama antar kedua negara terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi. Presiden RI juga meminta agar akses ekspor kelapa sawit dari Indonesia ke Iran dapat didorong lebih banyak. Presiden juga mengundang pengusaha Iran untuk berinvestasi di bidang infrastruktur di Indonesia yang masih terbuka luas.”
Presiden Iran, Hassan Rouhani menegaskan bahwa hubungan Iran dan Indonesia sangat penting, karenanya Presiden Rouhani setuju untuk mendorong pihak swasta Iran hadir di Indonesia.
Bereaksi atas kerjasama tersebut, anggota Komisi Hukum & Perundang-undangan MUI Pusat Dr. H. Abdul Chair Ramadhan, S.H. menilai, kerja sama ini sangat terburu-buru dan akan membawa banyak mudharat (mendatangkan keburukan) dibandingkan kebaikan. [baca: Iran Akan Jadikan Radikalisme Sebagai Palu Godam Halangi Syiahisasi di Indonesia]
Alasannya, menurut penulis buku “Syiah Menurut Sumber Syiah, Ancaman Nyata NKRI” ini, defenisi radikalisme yang dipahami Iran (dalam hal ini Syiah, red.) tidak sama dengan yang dipahami Indonesia.
“Kita harus paham dulu, apa pengertian radikalisme dalam pikiran Iran. Bagi Iran yang Syiah, semua yang melawan usaha-usaha syiahisasi dinilai intoleran dan takfiri. Jika takfiri akan melahirkan gerakan radikal. Dan gerakan radikal bisa berujung tindakan terorisme, begitu cara pikir Iran,” ujar Abdul Chair Ramadhan kepada Hidayatullah, Kamis (23/4).
“Nampaknya, istilah radikalisme, akan dijadikan palu godam bagi Syiah-Iran untuk menghalangi sekaligus mengamankan usaha syiahisasi di Indonesia.”
Kerja sama dengan Iran ini menurut Abdul Chair, termasuk salah satu bagian keberhasilan Syiah Iran mempengaruhi pemerintah Indonesia.
Sumber : Arrahmah